Tuesday, February 7, 2012

Tempat Pembuangan Akhir Pasir Bajing

TPA Pasir Bajing berada di Kp. Pasirbajing, Desa Sukaraja, Kec. Banyuresmi, Kab. Garut. TPA itu dibangun 15 tahun yang lalu sekitar tahun 1996. TPA itu memliki  lebih dari 100 pekerja (pemulung) yang  bertugas mengumpulkan sampah plastik, besi, dan kaca untuk dikumpulkan kepada pengumpul. Sedangkan sampah kayu lebih sering digunakan untuk dijadikan kayu bakar karena jika membeli minyak tanah, mereka (pemulung) tidak memiliki uang lebih.



sumber : dokumen ane
Gerbang masuk TPA Pasir Bajing

Setelah sampah diturunkan dari truk sampah, maka sampah tersebut akan dirapihkan dengan menggunakan bantuan alat berat yang kemudian ditimbun dengan tanah. Hal ini bertujuan supaya tidak menghasilkan bau yang tidak enak dan tidak dikerumuni oleh lalat.


sumber : dokumen ane
Menimbun sampah dengan tanah

TPA dibagi menjadi beberapa bagian yang total luasnya mencapai 8 hektar. Rata-rata pekerja bisa mengumpulkan sampah sampai 5 karung per-hari dan mendapatkan upah 15.000 – 20.000 Rupiah. Diperkirakan pada tahun 2012 daya tampung tempat pembuangan akhir (TPA) Pasir Bajing akan penuh. Setelah itu, Pemkab Garut sepakat ikut andil dalam pengelolaan sampah regional di bawah koordinasi Pemprov Jabar di lokasi TPA Legoknangka Kab. Bandung.

sumber : dokumen ane
Salah seorang pemulung disana, namanya Pak Jojo

Dari 8 hektare luas areal, sekarang sudah terpakai 6 hektare. Sejumlah titik buang juga sudah ditutup karena daya tampungnya sudah penuh. Masa pakainya diperkirakan sampai 1-2 tahun lagi. Pada tanggal 5 Mei 2010, halaman Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Garut di Jln. Patriot Garut "disulap" menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) sampah, Sedikitnya lima truk sampah membuang muatannya di halaman gedung anggota dewan terhormat tersebut karena warga Pasirbajing kesal dengan kebijakan Pemkab Garut. Namun beberapa jam kemudian sampah tersebut diangkat kembali ke Pasirbajing untuk kebutuhan masyarakat

Namun, lambannya penanganan pencemaran lingkungan akibat penumpukan sam-pah di lokasi TPA Pasirbajing menimbulkan keresahan masyarakat. Selain dianggap sudah melebihi kapasitas dan ambang batas waktu, sedikitnya 1700 KK warga Desa Sukaraja Kec. Banyuresmi mengalami kesulitan air bersih akibat resapan air tanah yang mengandung cairan lindi tercemar dan tidak bisa dikonsumsi.

sumber : dokumen ane
Anak-anak yang membantu orang tua mencari nafkah

Dampak positif dari tumpukan sampah itu adalah menyebabkan tanaman di sekitarnya menjadi tumbuh subur karena banyak sampah yang membusuk dan menjadi  pupuk sehingga menyerap air.

Sementara itu, dampak negatif dari tumpukan sampah disana adalah menghasilkan bau yang tidak enak dan menyebablkan jalanan menjadi becek jika terjadi hujan. Mereka (pemulung) berharap kepada pemerintah Garut untuk memperbaiki akses jalan menuju TPA tersebut dan menginginkan adanya penerangan dan akses listrik

sumber : dokumen ane
Rumah tanpa aliran listrik

2 comments:

viu toetoenk said...

pemerintah hanya bisa menutup mata dan telinga..
dan selalu instan .
tidak melihat dampak sampah tersebut untuk masyarakat yang tekena imbas nya terutama pasir bajing sendiri.
subur itu buat pepohonan ,,tp buat pohon berbuah sangat derastis menurun..
tidak ada keuntunguan bagi warga..yang ada hanya kerugian jasmani dan rohani.
kami ingin keadilan yang layak...sebagai warga indonesia terutama garut.

viu toetoenk said...

dampak positif dari TPA pasir bajing,,
1.lapangan usaha bagi pemulung sampah.
2.kesuburan bagi tumbuhan..
3.dapat menghasilkan uang dengan cara menjual tanah warga yang dekat dg lokasi kpda pemerintah dengan cepat.
4.mengahsilan untung yang lmyan bagi warga yang mnjual tanah pribadi nya.
5.keuntungan besar bagi keluarga pribadi pemilik tanah yang pertama dulu menjual ke pemerintah dan sampai sekarang membeli tanah warga dan d jual juga buat peluasan .

dampak negatif....
1.kegelisahan warga dngan adanya TPA.
2.kurangnya sarana air bersih
3.menggangu kesehatan terutama pernapasan.
4.menimbulkan berbagai penyakit.asma bagi usia lanjut dan ank2.
5.sangat mengganggu saat tidur pda mlam hari.
6.menimbulkan bau yang sangat menyengat apabila truk TPA melintas di sepanjang jl.
7.menjadikan tanaman tidak subur dan tidak berbuah.
8.sering di jadikan pelarian maling.
9.sering di jadikan tempat mesum oleh org luar.
10.menjadikan tokoh2 mayarakat bermain politik demi uang.

Post a Comment