Monday, December 19, 2016

Riwayat Risolasido


Perencanaan 


Risolasido adalah sebuah perusahaan yang menjual risol dengan varian rasa coklat dan green tea. Risolasido didirikan sekaligus untuk melaksanakan tugas mata kuliah Kewirausahaan yang diampu oleh Bu Dewi dan Bu Endah. Nama Risolasido itu sendiri tidak sengaja ditemukan. Pada saat itu, kelompok kita belum menemukan kepastian produk apa yang akan kita jual. Setelah disepakati, akhirnya kelompok kita akan menjual risol dan ketika itu nama perusahaan belum ditentukan. Pada saat itu, mulailah kita berdiskusi pada sebuah obrolan grup di media sosial Line.
Saat itu saya yang ‘nyeletuk’ untuk memberi nama Risolasido ternyata disukai oleh anggota kelompok yang lainnya, sehingga sejak saat itu lahirlah nama Risolasido yang anggotanya terdiri dari saya, Bimo, Shelfian, Suci, Sinta, Regita, Yusi, Emelda dan Aldo.
Pada awalnya, kita ragu apakah kita akan memproduksi risol sendiri atau kita akan menjadi re-seller dari penjual lain. Namun, jika kita menjadi re-seller tentunya kita malah melanggar hak cipta produk perusahaan lain menjadi perusahaan kita. Oleh karena itu, diputuskanlah bahwa kita akan memproduksinya sendiri.
Yang menjadi masalah ketika itu adalah tidak ada satu pun dari kita yang mempunyai kemampuan untuk membuat risol. Namun dengan modal nekat yang diiringi dengan kemauan yang besar, akhirnya kita mencari-cari resep risol dari internet kemudian kita ramu semua resep itu dan akhirnya terciptalah sebuah risol yang diisi cokelat. Awalnya sempat ragu, namun ketika dicicipi ternyata rasanya BOOM. Enak banget! Sejak saat itu kita catat apa saja yang menjadi resep agar dijadikan panduan kita produksi.












Proses
Pada dasarnya kelompok kita terdiri dari orang-orang yang memang sudah dekat dari awalnya sehingga tidak terlalu sulit bagi kita untuk melakukan kerja sama dalam kelompok ini. Proses kita diawali dengan menyusun RAB dan juga menyusun berapa target penjualan yang kita pasang. Dan sejak itu kita menargetkan penjualan sebanyak 500 Risol. Kemudian kita pun sepakat untuk memberikan modal bersama pada perusahaan ini sebnayak 50 ribu rupiah bagi setiap anggotanya.
Kami terus melakukan promosi agar produk perusahaan kami semakin diketahui banyak orang. Kami memperkenalkan produk kami di media sosial line dan instagram. Dengan media sosial itu, produk kita semakin terkenal dan semakin diketahui oleh banyak orang.
Kami melakukan penjualan dengan Pre-Order dan juga dengan melakukan penjualan langsung di berbagai event yang kita ikuti, seperti Taste of Java, Eskarnaval dan juga sempat berjualan di pasar minggu lapang Gasibu, Bandung. Melihat hasil penjualan risol yang laku keras, kita sangat senang karena itu berarti produk kita sangat digemari oleh banyak orang. 





Hasil
Kami memang terdiri dari orang-orang yang memiliki pemikiran yang berbeda-beda, namun itu tidak masalah bagi kami karena yang utama bagi kami adalah bagaimana kami bisa bekerja sama meskipun dengan keadaan seperti itu. Kami membiarkan perbedaan itu tetap ada seperti perbedaan warna pada pelangi yang menjadi suatu keindahan.
Kami pun tidak tahu bagaimana cara agar kami menjadi kompak. Yang jelas, dalam kelompok kami tidak ada tekanan seseorang harus menjual sekian risol, tidak ada pula hukuman ketika seorang tidak bisa hadir produksi, sehingga kami adalah kelompok yang have fun dalam bekerja.
Waktu demi waktu berlalu, kita terus melakukan penjualan risol dan tidak terasa ternyata kita sudah tiba di penghujung semester 3. Da hasil akhir di Bulan Desember menunjukan bahwa hasil penjualan selama ini kita sudah mencapai target yang dicapai dan mendapatkan laba bersih yang lumayan.





0 comments:

Post a Comment