Perencanaan
Risolasido adalah sebuah perusahaan yang menjual
risol dengan varian rasa coklat dan green tea. Risolasido didirikan sekaligus
untuk melaksanakan tugas mata kuliah Kewirausahaan yang diampu oleh Bu Dewi dan
Bu Endah. Nama Risolasido itu sendiri tidak sengaja ditemukan. Pada saat itu,
kelompok kita belum menemukan kepastian produk apa yang akan kita jual. Setelah
disepakati, akhirnya kelompok kita akan menjual risol dan ketika itu nama
perusahaan belum ditentukan. Pada saat itu, mulailah kita berdiskusi pada
sebuah obrolan grup di media sosial Line.
Saat itu saya yang ‘nyeletuk’ untuk
memberi nama Risolasido ternyata disukai oleh anggota kelompok yang lainnya,
sehingga sejak saat itu lahirlah nama Risolasido yang anggotanya terdiri dari
saya, Bimo, Shelfian, Suci, Sinta, Regita, Yusi, Emelda dan Aldo.
Pada awalnya, kita ragu apakah kita akan memproduksi
risol sendiri atau kita akan menjadi re-seller dari penjual lain. Namun, jika
kita menjadi re-seller tentunya kita malah melanggar hak cipta produk
perusahaan lain menjadi perusahaan kita. Oleh karena itu, diputuskanlah bahwa
kita akan memproduksinya sendiri.
Yang menjadi masalah ketika itu adalah tidak ada
satu pun dari kita yang mempunyai kemampuan untuk membuat risol. Namun dengan
modal nekat yang diiringi dengan kemauan yang besar, akhirnya kita mencari-cari
resep risol dari internet kemudian kita ramu semua resep itu dan akhirnya
terciptalah sebuah risol yang diisi cokelat. Awalnya sempat ragu, namun ketika
dicicipi ternyata rasanya BOOM. Enak banget! Sejak saat itu kita catat apa saja
yang menjadi resep agar dijadikan panduan kita produksi.
Proses
Pada dasarnya kelompok kita terdiri dari orang-orang
yang memang sudah dekat dari awalnya sehingga tidak terlalu sulit bagi kita
untuk melakukan kerja sama dalam kelompok ini. Proses kita diawali dengan
menyusun RAB dan juga menyusun berapa target penjualan yang kita pasang. Dan
sejak itu kita menargetkan penjualan sebanyak 500 Risol. Kemudian kita pun
sepakat untuk memberikan modal bersama pada perusahaan ini sebnayak 50 ribu
rupiah bagi setiap anggotanya.
Kami terus melakukan promosi agar produk perusahaan
kami semakin diketahui banyak orang. Kami memperkenalkan produk kami di media
sosial line dan instagram. Dengan media sosial itu, produk kita semakin
terkenal dan semakin diketahui oleh banyak orang.
Kami melakukan penjualan dengan Pre-Order dan juga
dengan melakukan penjualan langsung di berbagai event yang kita ikuti, seperti
Taste of Java, Eskarnaval dan juga sempat berjualan di pasar minggu lapang
Gasibu, Bandung. Melihat hasil penjualan risol yang laku keras, kita sangat
senang karena itu berarti produk kita sangat digemari oleh banyak orang.
Hasil
Kami memang terdiri dari orang-orang yang memiliki
pemikiran yang berbeda-beda, namun itu tidak masalah bagi kami karena yang
utama bagi kami adalah bagaimana kami bisa bekerja sama meskipun dengan keadaan
seperti itu. Kami membiarkan perbedaan itu tetap ada seperti perbedaan warna
pada pelangi yang menjadi suatu keindahan.
Kami pun tidak tahu bagaimana cara agar kami menjadi
kompak. Yang jelas, dalam kelompok kami tidak ada tekanan seseorang harus
menjual sekian risol, tidak ada pula hukuman ketika seorang tidak bisa hadir
produksi, sehingga kami adalah kelompok yang have fun dalam bekerja.
Waktu demi waktu berlalu, kita terus melakukan
penjualan risol dan tidak terasa ternyata kita sudah tiba di penghujung semester
3. Da hasil akhir di Bulan Desember menunjukan bahwa hasil penjualan selama ini
kita sudah mencapai target yang dicapai dan mendapatkan laba bersih yang
lumayan.
0 comments:
Post a Comment